Laman

Senin, 16 April 2012

Aku...tak tergantikan

Kadang rasa takut menghantuiku tersenyum padamu.
Aku takut sekarang masih bisa tersenyum dan nikmati balasannya tapi besok tidak.
Aku takut kamu pergi dan buat aku kehilangan sosok yang menggores cinta dihati.

Entahlah....
aku selalu merasa tak puas tiap harinya mengasihimu.
Tiap pergantian malam, selalu saja ada yang kurang-kurang-kurang......
membuat aku membayang esok fajar tetap bisa nikmati candaan denganmu.
Tapi kalau nyatanya tidak?............
Mungkin ada lagi senyum bidadari indah yang lain, menggantikan senyumku.
Apa lagi perbandinganku dengan wanita-wanita teman mainmu,
 aku..........jauh tidak ada apa-apanya dibanding mereka.
Atau....mungkin cintamu tak lagi seperti kemarin.
Saat pungut bulu mata dipipiku. Saat tiup dengan kasih mata merahku yang perih. Saat tak lagi ada ucapan selamat tidur dengan kata-kata pasirmu. Saat tak ada lagi sapaan dibel jam mulai kelas. Saat tak lagi kamu mau sejajar barisan upacara denganku. Saat tak lagi kamu mau panggil namaku dengan tulus.
Kau pergi.
Sedang aku? Entah harus merengek---mengiba---sampai kau kembali.
Ah! Katakan pada dunia, kamu akan tetap disisiku sampai Everest mencair!
Katakan pada masa, aku bidadarimu sampai Himalaya rata dengan daratan.
Tolong......katakan pada matahari, Aku milikmu selamanya----tak tergantikan.

Sabtu, 07 April 2012

Tentang misi yg tertunda berhasil.

21:30 WIB.
Kawan, jangan dulu cari kemana aku sekarang.
Aku mau waktu memisahkan kita----dengan jarak seadanya----
Tolong jangan dulu panggil aku dengan sebutan seperti biasa,
jangan anggap aku kekasihmu dulu.
Itu masih teralu berat aku menyandangnya.
Aku harus berani menghalau asap yang berterbangan di dekatmu.
Aku harus menyekat ombaknya dunia dengan dirimu.
Kau tahu, aku berusaha.
Tapi seperti kemarin, aku gagal.
Untuk apa aku tetap disini-kan?
Ada untuk melihatmu disampingku
----tanpa bisa menjagamu (lagi)-----
Aku gagal.
Gagal lagi.