Laman

Minggu, 23 September 2012

Aku lelah

Kamu sudah teralu lama disini, sayang
Kamu sudah teralu tua menggebu disini
Aku sudah teralu lelah merasa berdetak lebih cepat saat tubuhmu mendekat
Aku sudah teralu lelah mengekorkan pandang ketika engkau melintas dengan dia
Entah dia yang bertubuh bak model
atau dia yang memiliki mata bulat, coklat

Maih terus maukah kamu cumbui aku dimalam-malam dingin?
Masih terus berhasilkah kamu godai aku di atmosfer bersamamu?

Aku lelah...
Aku menyerah dibuntuti oleh perasaan kepadamu....
Aku menyerah terus hidup bersama kata-kata manismu, dulu

Izinkan aku berhasil memakamkanmu.
Memakamkan tiap-tiap butir rindu
yang coba memapah, mendayu, menyapu

Mendekap berjauhan

Aku terbentuk curiga atas nama ragu
Ada seorang hawa mendekatimu lalu merangkulmu
Kalian bertatapan, lama dan dalam.

Dia mengulum bibirmu seperti aku mengulum bibirmu dengan kasih
Andai kamu tahu apa yang aku rasakan
dan aku simpan baik-baik di ulu agar tidak menganga...
Andai kamu tahu apa yang aku coba samarkan
dalam tiap sosor sorot sayuku.

Aku ingin dekapmu----seperti kita dekap kamu dekap aku, kemarin.

Selasa, 11 September 2012

Aku berhenti di kamu. #FF2in1

Aku membuka kotak yang aku lapis dengan kertas kado berwarna cerah. Membuka lagi kennagan yang tiba-tiba meletup-letup liar ke permukaan. Mukaku memerah. Tapi entah untuk apapun aku tak tahu. Semua rasnaya sulit sekarang. Aku berharap dia ada disini. Mengharapkan dia kembali lagi mengisi. Tapi bahkan aku tak tau apa yang perlu lagi ia isi. Cinta yang kosong? Atau sakit hati yang hampa? Entahlah...aku selalu ada didalam kegamangan saat mengingat tentangnya.
"Dulu kamu disini, mandikan aku dengan tawa lepas tiap bersamamu." kataku lirih kepada bagian dari kotak kenangan itu. Aku bahkan merasa hambar lagi semua tentang aku dan masa lalu. Aku selalu mengizinkan yang baru untuk singgah di persinggahanmu, nikmati paket spesial yang hatiku tawarkan. Tapi belum sempat mereka masuk, kamu selalu dekati aku lagi. Tarik aku untuk bernostalgia dan membawaku untuk menemui hal fana yang tak akan terjadi; merangkai masalalu lagi. Ah kau tak tahu betapa besarnya gejolak yang terasa  saat kau datang lagi kerumahku dengan senyum saat salam dan ramah saat cium tangan Ibu. Kamu tak akan tahu! Kamu bilang "Andai kamu kembali, mungkin jelas kita akan lebih baik dari ini semua" Aku menunduk binggung. Aku linglung bagai debu yang terbakar. Aku mau. Persilahkan aku...aku mohon. Tapi aku tak bisa. Entah untuk apa-kan? Aku tak tahu... Yang perlu aku tahu, tak ada lagi yang bisa bersinggah disini, dihatiku. Aku tak bisa mencari. Tapi aku sudah bilang-kan? Aku tak bisa kembali karena aku tak tahu apa yang aku lakukan dengan sosokmu disisi dan pahit dihati. Aku berhenti dikamu. Berhenti entah sampai kapan.......