Laman

Jumat, 29 Juli 2011

bahagia milikku

bukan lagi seperti dulu
seharusnya aku tahu itu!
bukannya malah berkoar lagi
berharap 'mengenangmu' bukanlah jalan akhir cerita ini
ya! aku benci mengenangmu!
membuat airmata semakin jadi saat menatap lampau diriku yang tetap membisu memandang jalan setapak tempat kau menarik lembut kepalaku dalam hangat dadamu
membuat duka semakin dalam saat lampau diriku dapat tertidur disisimu yang tetap memetik suara gitar
menjadikan perih samakin tumpah saat lampau seorang aku dapat membuatmu mengelap air mata dan kembali tertawa!
ya! aku benci mengingat tawa itu!
tawa itu milikku
akulah satu-satunya penikmat tawa itu
hanya aku seorang yang boleh memilikinya
tiada siapapun yang boleh membuat kau sebahagia itu selain....AKU!!
seharusnya begitu sampai masa yang kita tentukan

akulah dia

dia merindukanmu,
itulah sebabnya dia senang memandang langit

disana terbentuk seulas senyum lugumu
sangat tulus, dan bagaimana cinta ada didalamnya?
hanya seorang pengagum abadimu yang tahu hal itu

dia senang menyembunyikan harunya saat melihat dirimu mampir lagi
membentuk senyum itu lalu pergi lagi, hilang
dia senang mengabaikan pilunya saat naluri memaksanya untuk tetap diam memaku melihat kau terlintas didepannya
membentuk alasan mencintamu lalu pergi lagi, selalu begitu

bagaimana seorang pengagum mendahului tangis sebelum bersama?
jawabannya hanya:
karena senyum itu palsu dan hanya untuk membesitkan rindu yang membludak
lalu kemana engkau?
bersembunyi dibalik tumpukan jerami sambil tertawa genit
lalu sedang apa dia?
menyelipkan kau didoa terakhirnya,
menangis sepanjang bulan bekerja,
dan mengingatmu gila
sampai sekarang

jangan hantui aku lagi

Mungkin bukan aku yang kau harapkan membacaisyarat kesepianmu
Demi tuhan! sungguh aku ingin menolak kenyataan ini bila mampu
Sayang, sepanjang kudapati matahari yang terbit dan terbenam,
Tak pernah sekalipun cahaya aurora muncul sebagai pertanda bagiku
Untuk kemudian beringsut pergi menjauh,
Lantas kemudian menepi dari ini semua

Kejora disana malah menuntunku untuk terus menemukan sepetak jalan menuju pintumu
Dan!
Kini aku ingin berhenti mengorbit,
Karena hatiku telah merasa akan ada dirimu!

Tolong! berhentilah membayangiku!
Kau takan pernah tau bagaimana rasanya berlari dari siuletmu yang terus menghantuiku
Aku lelah!
Bahkan berulang kali kuharap ini tak perlu ada
Karna tak akan aku rasakan sakit yang begitu pilu,
Membayangkan engkau ada disitu berkasih dan bercumbu bukan dengan aku!!

Kisahku takan pernah habis dimalam keseribu satu,
Maka aku perlu kertas dan pensil lebih banyak lagi,
Karena tangan ini tak bisa berhenti untuk tak menuliskan tentangmu..

by: @nadyaprimsl

Rabu, 27 Juli 2011

rasa dibalik punggung

aku terpaku dibalik punggungmu
menatap lurus ke depan, hanya ada tas hitam dan topi merah
tanpa meminta kau berbalik
aku tahu rasa itu makin tegas
mendorong agar terus melihat kearahmu, menyorot dalam
satu menit kedepan aku masih terpaku bagai segolek wayang
padahal kau telah pergi detik detik yang lalu

teman, aku menyayangimu, bolehkah aku?
atau tolonglah yakini aku rasa ini hanya ada dibalik punggungmu, selamanya!
jangan salahkan aku
bila aku adalah perasaan yang membisu saat kau tampak, dan
meluap saat kau landas

Kuala Lumpur,
6th of July 2011
4.41am (waktu KL)

berada di dua masa

jangan salahkan aku bila aku bisa mencintai sorang mirip kau. aku lelah mengejarmu, aku berhenti mengharapkanmu. mungkin memang itu jalan yang Allah beri. membuat kau tak tertarik kepadaku, lalu aku beringsut pergi dan mendapat yang lebih baik daripadamu. aku mencintainya sama seperti aku mencintaimu!!
sejak kali pertama aku dapat detik berpapasan mata dengan kau. norak memang! tapi aku bisa mencintaimu sampai gila, dua tahun aku tergolek kaku didepan siuletmu yang tak sudi lagi menatapku seperti pertama.
kenapa? karena setelahmu akan ada dia.
dia yang mau menatapku kedua kalinya, ketigakalinya, keempatkalinya. bahkan kadang aku tangkap sorot matanya yang menyorotku. aku senang didekatnya. sangat nyaman! bahkan kau tahu? saat senyap aku berangan dapat merasakan dibelai oleh tangannya, dipeluk dengan kasih dan kami saling melengkapi. sangat sederhana!!
aku tak mau lagi mengharap selamanya seperti aku menginginkanmu. itu bukan kata-kata yang tepat, mungkin.
mulai detik ini aku akan landing dihatinya yang lugu, dan menjauhimu yang mulai sudi lagi menatapku. selamat tinggal 2 tahun terpaku olehmu. selamat tinggal tangis disela doa. selamat tinggal juga raga yang mengajariku bersabar atas penantian.
tolong doakan aku, agar dia bisa terus menoleh ke arahku. mengganti sorotnya dengan sorot yang lebih tajam.

Singapore,
5th of July 2011

After the feeling must be broken

aku sudah lupa betapa bahagianya aku disana, KL dan SPR.
kini rasa yang tercipta hanya hambar tak terasa
mungkin aku benar pernah menyukainya. tapi itu dulu,
dan kini tiada lagi cerita untuk itu
aku mampu melupanya dalam pereseribu denyutku
aku pernah tergoyak dalam mimpi
tapi kini aku tersadar
bukan dia yang harus aku harapkan,
mungkin memang seharusnya bukan dia sejak awal, aku tahu itu

Indonesia,
14th of July 2011