Laman

Sabtu, 19 Mei 2012

Untuk hati yang kubawa entah kemana saja

3:27.
Dan aku masih terjaga seperti bulu yang terkutuk.
Seperti kerdil yang tertunduk menyembunyikan wajah dan duka.
Seperti Semut yang berjalan mundur sambil membopong kedelapan anaknya.
Aku menggebu atas nama pilu.
Aku ngilu ingat kita tempo hari.
Semua indah. Tak terfikir bahkan hari ini terjadi.
Maaf, untuk hati yang tiap malam aku persembahi karangan doa.
Maaf, untuk senyum yang selalu sejukkan terasku.
Kepada kau yang aku lukai,
Kepada kau yang malam ini kecewa berkatku,
Kepada kau yang selalu aku cintai,
Sayat aku saja kalau lukamu karenaku.
Bedah aku saja kalau goresanmu akibat pisauku.
Aku....tak mengapa atas namamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar