Laman

Selasa, 15 Mei 2018

Penulis biasanya,

Penulis biasanya,
memesan coklat panas, atau cafein dengan konsentrat tinggi,
duduk memojok yang kursinya sedikit empuk lalu membuka microsoft word-nya.
dan mematung lama, sampai minumannya habis lalu jarinya mulai bergerak-gerak diatas tuts huruf.

Penulis biasanya,
membuka kamus bahasa yang tebalnya tiada kepalang,
lalu berusaha menemukan kiasan yang tepat untuk lukanya.

Namun bila tak biasa, boleh kah aku?
Penulis yang tak biasa,
aku (yang sebenarnya bukan siapa-siapa),
mencari kiasan yang tepat untuk gelitik diperutku.
yang kadang mereda pada siang hari.

Dan bila menjadi tak biasa,
haruskan aku tidak menuliskannya?
dan berfikiran langsung menyelesaikannya saja tepat setelah tanda titik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar