Laman

Jumat, 22 Juni 2018

Sadako Sasaki


Sembilan belas hari
Pagi kedua bulan Mei
Pagi yang buatku tahu bahwa rindu bisa semenohok ini.

Hanya perihal rindu, ceritanya.
Malah bawa aku jauh di mimpi bertemu lagi denganmu.
Tentang seorang wanita, yang berkeringat dahinya, dan dikuncir kuda rambutnya.
   Lari terpogoh mengejarku demi menyupi bubur, di dua tahunku.
   Atau basah juga dasternya karena cuci seragam sekolah, di sepuluh tahun umurku.
   Atau lain seperti pelukku ketika pemberitahuan kelulusan studi SMA ku, tiga tahun lalu.
   Juga memori-memori yang suka mampir dan menggelitik pelupukku,
   sampai teriakku, tak lagi kudengar.

Harapan akan kembalimu kadang suka buatku percaya pada seribu origami burung bangau
Yang bisa kabulkan mimpi seseorang, Sadako Sasaki tokohnya.
Terdengar irrasional memang.
Tapi mimpi kadang suka bawamu ketempat yang semu;
     Terpojok disudut ruangan,
     dan gemetar karena menangisi rindu, misalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar