28.1.11
aku bocah pengemis berkulit terbakar
demi sebutir jagung kuseret kaki yang hanya ada tulang beselimut kulit
demi setetes air, bberjuta duri menusuk kulit tanduk telapaku, aku hiraukan
demi kain tipis alas tidurku, cipratan ludah2 aku terima
aku
pengemis dibawah payung merah muda
akan terus menyerat kaki hingga bertemu dengannya yang hilang
dibawah kafan putih dengan senyum,
ditinggalkannya aku sendiri dirumah berdinding kardus tanpa lampion
dan semangkuk sop hangat
Ibu, aku mencarimu, aku merindukanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar