Laman

Rabu, 15 Agustus 2012

Bermain dengan setitik cinta

Apa kita akan terus seperti ini?
Bercumbu dengan ego dan harapan? Kita samakan arti kasih dengan kasih lainnya. Kita buang jauh-jauh kata berpisah, namun nyatanya kita tak luput darinya? Sayang, kenapa musti seperti ini? Girang dengan pasangan tapi malah mudah tersentuh dengan nafas lain. Sebenarnya ini untuk apa? Untuk apa kau terus temani aku nyatanya yang aku fikirkan keadaannya ditengah malam adalah bukan kau? Lalu untuk apa tadi siang kita tertawa lepas? Untuk apa tadi siang aku terlelap nyaman dibahumu lalu bahagian dengan kecupmu? Apa kau juga merasa dilema yang sama? Kita dulu satu, sayaang. Kenapa jadi begini? Bermain-main dengan setitik cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar