Laman

Selasa, 28 Agustus 2012

Kau (tetap) didasar

Aku melihatmu bersamanya.
Dia, memboncengmu mesra saat melihat aku melintas.
Kau, tersenyum seperti isyaratkan "Hai" dengan sangat sempurna.
Membuat letupan-letupan luka terlintas----seperti air yang mendadak matang.
Seharusnya perih itu hari ini menghambar.
Seharusnya hari ini aku juga berpapasan denganmu dengan seseorang memboncengku.
Lalu aku isyaratkan kata "Ini aku tanpamu" sambil tersenyum menyapamu.
Bahkan tadi aku tak mempu melakukan apa-apa, sayang....
Namamu masih tergembok sangat baik didasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar