Laman

Jumat, 05 Oktober 2012

Goresan tentangmu

Aku merengkuh rindu rapuh sambil meringis dengan getir
Ada resah mengaum dalam gema
Aku menangis riuh memandang duka
yang teriris, mengelupas kulit ari paling luar
sampai kemerahan amis memeluk erat tanda tanya
Aku teriak keras-keras meminang luka
diruang bergema yang memantul lagi teriakku
Mengapa penderitaan musti kau pinang?
Mengapa aku harus bertekuk lutut pada cinta yang menahan tawa?
Padahal kamu yang disana bisa runtuhkan ego dan cumbui aku sampai tua.
Ah, aku ungkit kamu lagi yang menghitam--menggelap serupa bayang yang mengkerdil, menjauh--
Aku mengeruk lagi pedulimu yang terkubur diinti bumi
dengan kuku dan damba kembalimu
Jangan suruh aku berhenti dengan pelupuk menghitam.
Jangan suruh aku menyerah dan menyatu dengan galianku,
Karna aku tak perduli!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar