Laman

Sabtu, 16 April 2011

cinta dalam sepotong cerita

sekiranya, cinta melukis bahagiaku malam itu
tak paham kapan waktunya
yang jelas, itu sangat lampau
bahkan berharap semua akan kembali
jelas tak mungkin rasanya

dulu, aku menjagamu dari tiap luka yang coba mengecupmu
mengalamatkan rindu padamu dan selalu begitu hingga saatnya luruh sendiri
dulu juga, selalu namamu yang kubanggakan didepan temen-temenku
sungguh begitu indahnya kebersamaan rasa sunyi

tapi hari ini,
aku baru tahu, janji yang kau ucapkan, jelas tak benar adanya
palsu! aku memang tertawa dan tersenyum peduli
namun aku hanya menutupi setiap inci sakitku yang kau buat kedua kalinya

mengapa mesti kau cacah setiaku yang hanya satu, kamu?
mengapa mesti aku yang kau jadikan kelinci?
kini, aku hanya dapat biarkan semua usai terjawab waktu
dan biarkan kau bahagia
walau bukan dengan ku, lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar