Laman

Jumat, 29 Juli 2011

akulah dia

dia merindukanmu,
itulah sebabnya dia senang memandang langit

disana terbentuk seulas senyum lugumu
sangat tulus, dan bagaimana cinta ada didalamnya?
hanya seorang pengagum abadimu yang tahu hal itu

dia senang menyembunyikan harunya saat melihat dirimu mampir lagi
membentuk senyum itu lalu pergi lagi, hilang
dia senang mengabaikan pilunya saat naluri memaksanya untuk tetap diam memaku melihat kau terlintas didepannya
membentuk alasan mencintamu lalu pergi lagi, selalu begitu

bagaimana seorang pengagum mendahului tangis sebelum bersama?
jawabannya hanya:
karena senyum itu palsu dan hanya untuk membesitkan rindu yang membludak
lalu kemana engkau?
bersembunyi dibalik tumpukan jerami sambil tertawa genit
lalu sedang apa dia?
menyelipkan kau didoa terakhirnya,
menangis sepanjang bulan bekerja,
dan mengingatmu gila
sampai sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar