Laman

Jumat, 07 Oktober 2011

harap itu.....

Hari ini,
entah perasaan apa lagi yang muncul.
Memuncah ke permukaan dan buatku bisu disisi pundakmu.
Aku harap hanya dua detik lalu biasa lagi.
Dan benar. Lalu terulang lagi saat tawamu terdengar.
Rasa seperti degup kencang yang memacu merah dipipiku.
Aku tahu ini apa.

Desir lagi seperti ombak memanah jantungku.
Kenapa saat ini begitu istimewa, Teman?
Saat pandangmu jatuh dipandangku.
Kau bungkam, tanpa senyum segaris malah.
Tapi aku haru. Kagum akan garis matamu.
Aku takut tumbang.
Lalu aku berpegang erat pada tiang-tiang kokohku.
Membisikan gendang sendiri tentang harapan.
Ya! Semua hanya harapan.
Memiikimu bagai menulis dibatu nisan.
Yang menipis akibat deras hujan.
Sebentar lagi binasa. menjadi kerikil kecil yang bersatu tanah merah.

Dan...
Aku tahu!
Harap itu......
Tidak akan pernah terjadi.

1 komentar: