Laman

Sabtu, 17 September 2011

sadarkah?

Teman, kau tahu mengapa aku masih disini?
hiraukan terik, abaikan hujan.
untuk siapa?
seorang kamu.
dan masih patutkah aku?
dengan sang putri bersanding disampingmu
bercumbu didepanku
mematut dipandanganku
hanya memalingkan muka
sambil teriris, aku tersenyum pahit.
biarkan pedih tak nampak dimata sayuku

aku menangis ditampatku! lihatkah?
Ya, tanpa air mata dan teriakan merintih,
menahan pilu.
seharusnya kau sadar itu!
tapi membuatnya tersenyumlah yang tetap kau lakukan!
tak apa.
aku masih menunggumu menatap lurus kedepan
ada seorang pecandu,
berharap kau kembali.
merangkai lagi
bermimpi lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar